Sebelum menunaikan ibadah Haji maupun Umroh, kita perlu tahu beberapa hal tentang godaan selama hajio dan umroh. Hal ini menjadi penting untuk kita jadikan peringatan dan sebagai bekal pengetahuan kita yang ingin menunaikan rentetan ibadah haji maupun umroh.
Alih-alih mendapatkan segala macam fadhilah dan keutamaan dari ibadah yang mulia ini, kita malah mendapatkan kerugian hanya karena tergelincir oleh godaan-godaan yang tidak kita waspadai. Oleh karenanya, demi meraih ibadah haji atau umroh yang mabrur, saya akan membagikan beberapa godaan yang mungkin akan anda hadapi sebelum ataupun selama menunaikan ibadah Haji maupun Umroh. Berikut pembahasan lengkapnya.
Table of Contents
ToggleGodaan Dari Dalam Diri Sendiri
Sebelum kita mengenal beberapa godaan yang muncul dari luar diri kita, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu beberapa godaan dari dalam diri yang mungkin akan kita hadapi. Mulai dari perasaan riya’, takut rugi, emosi dan lain sebagainya. Berikut pembahsan lengkapnya
1. Riya
Jika membahas tentang godaan dalam diri, kita tidak akan lepas dari kata “Riya’”. Sebuah kata yang mungkin sudah sangat klise bagi kebanyakan orang yang sering hadir dalam sebuah pengajian. Tapi nyatanya, penyakit hati ini merupakan bawaan sifat manusia yang perlu kita kontrol. Begitu pula dengan Riya dalam menunaikan ibadah Haji dan Umroh. Pasalnya, ibadah haji dan umroh ini merupakan salah satu ibadah dengan modal yang tak sedikit. Maka dari itu para ulama bersepakat bahwa ibadah ini hanyak diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu secara fisik dan finansial.
Karena modal ibadah ini cukup besar, tak jarang beberapa jamaah haji maupun umroh menjadikan ibadah ini sebagai tolak ukur kesuksesan dan strata ekonomi. Atau mungkin ibadah ini dijadikan tolah ukur seberapa banyak harta yang dimiliki sehingga banyak orang melirik padanya sebagai seorang yang sukses dan lain sebagainya.
Maka dari itu, Al-Quran sendiri menyebutkan perintah haji dan umroh berdekatan dengan kata “lillah” yang berarti “hanya untuk Allah ta’ala”, bukan untuk hal lain. Berikut ayatnya:
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya : “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah.” (QS. Al-Baqarah : 196)
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا
Artinya : “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah semata adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah” (QS. Ali Imron : 97)
2. Takut Rugi
Godaan selama Haji dan Umroh yang berasal dari diri sendiri selanjutnya adalah takut rugi. Seakan-akan manusia sedang berdagang dengan Tuhan. Padaha kalau kita pikir kembali, rezeki yang dihadirkan kepada kita merupakan titipan dari Allah untuk kita manfaatkan sebaik mungkin. Bagaimana bisa kita berdagang dengan pemilik modal?
Godaan yang biasa ada pada jamaah Haji atau umroh adalah takut rugi. Atau dengan kata lain “takut kehilangan harta”. tidak salah jika ibadah umroh dan haji memiliki kemuliaan yang hampir sama dengan berjihad. Karena beberapa ulama menafsirkan bahwa jihad merupakah pengorbanan yang berupa keletihan badan, harta, dan hilangnya ruh atau nyawa. Sedangkan ibadah ini memiliki derajat setara jihad shogir atau jihad ringan. Hal itu karena umroh hanya memenuhi 2 pengorbanan dalam jihad. yaitu keletihan badan dan pengorbanan harta, tanpa mengorbankan nyawa. Wallahu a’lam.
“High risk high return” sebuah teori investasi yang seharusnya kita sadari dan bisa kita terapkan dalam ibadah ini. Ketika kita mengorbankan banyak hal untuk Allah, maka balasannya pun tidak akan sedikit. Allah menyamakan ibdah haji dan umroh setara dengan pahala jihad di medan perang. Sebuah ibadah yang menjadi primadona bagi setiap Sahabat Rasulullah yang loyal dan rela mati demi agama Allah.
Dalam ayat yang menjadi dasar dianjurkannya Haji, Allah menyebutkan dalam akhir ayat 97 surat Ali ‘Imron. Bahwa sesungguhnya Allah maha kaya dari seluruh alam.
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya : Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
3. Emosi yang Tidak Terkontrol
Godaan selama haji dan umroh selanjutnya adalah emosi yang tidak mampu kita kontrol. Sebagai contoh, ketika orang yang tidak mampu menjaga emosinya, mungkin akan meluapkan emarah ketika menunaikan ibadah umroh. Bagaimana tidak, ketika menunaikan umroh, kita akan berkumpul dengan orang-orang dengan latar belakang berdeda dan mungkin tidak sesuai dengan apa yang pernah kita bayangkan. Kondisi fisik yang cukup lelah selama menunaikan umroh ditambah dengan pemantik emosi yang tidak pernah kita bayangkan mungkin akan membakar amarah kita. Hal-hal yang lahir dari amarah manusia dapat menodai pahala ibadah kita. Maka dari itu, Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an.
ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya : “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal” (QS. Al-Baqarah 197)
4. Keinginan Duniawi
Di tengah kekhusyu’an ibadah haji dan umroh, godaan duniawi bagaikan rintangan tersembunyi yang siap menggeser niat suci. Keinginan untuk membeli barang-barang mewah yang dipajang di toko-toko sekitar Masjidil Haram, godaan kuliner lezat yang menggoda lidah, hingga tawaran wisata menarik di Tanah Suci, semua itu dapat menjerumuskan jamaah dalam kesenangan duniawi.
Jika tidak diwaspadai, godaan-godaan ini dapat menggeser niat awal jamaah yang berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah. Ibadah yang seharusnya penuh khusyuk dan penuh makna, bisa saja tergantikan dengan fokus berburu barang-barang mewah, mencicipi kuliner, dan menjelajahi tempat wisata, layaknya berlibur.
Niat suci untuk meraih pahala dan ridho Allah SWT dapat tercoreng dan tergantikan oleh kesenangan duniawi yang bersifat sementara. Kehilangan fokus pada ibadah dan terhanyut dalam godaan duniawi dapat berakibat fatal, yaitu hilangnya pahala haji dan umroh yang seharusnya menjadi bekal di akhirat kelak.
Oleh karena itu, penting bagi para jamaah untuk selalu menjaga kehati-hatian dan memperkuat niat awal dalam menunaikan ibadah haji dan umroh. Ingatlah bahwa tujuan utama adalah untuk meraih ridho Allah SWT dan bukan untuk berlibur atau mencari kesenangan duniawi. Maka dari itu, para jamaah haji maupun umroh dianjurkan memperbanyak dzikir, terutama membaca talbiyah selama prosesi haji dan umroh.
5. Kelelahan dan Kehilangan Fokus
Ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang membutuhkan fisik dan mental yang kuat. Jamaah haji dan umroh harus berjalan kaki atau naik bus dalam jarak yang jauh, baik di Mekkah maupun di Madinah. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Kelelahan ini dapat mengakibatkan menurunnya tingkat fokus.
Sedangkan ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Jamaah haji dan umroh harus memperhatikan tata cara ibadah yang benar dan khusyuk dalam beribadah.
Godaan Eksternal Selama Haji dan Umroh
Setelah mengenal beberapa godaan dari internal diri sendiri, sekarang mari kita mengenal beberapa godaan yang mungkin datang dari luar diri kita. Berikut pembahasan lengkapnya
1. Pengaruh Lingkungan
Kita akan menunaikan ibadah di Negara yang memiliki lingkungan sosial dan kondisi alam yang jauh berbeda dengan tempat kita berasal. Mungkin kita perlu sedikit beradaptasi. namun juka kita sudah mempelajari beberapa perbedaan yang munkin akan kita temui selama menunaikan ibadah haji atau umroh, mungkin kita akan lebih mudah untuk beradptasi.
Beberapa perbedaan yang mungkin perlu kita ketahui di awal adalah masalah budaya sosial. Pertama, budaya di Arab Saudi tidak memaklumi orang-orang yang gampang tersenyum, terutama kepada lawan jenis. Berbeda dengan kultur tempat kita tinggal yang sangat mengedepankan keramahan dan tegur sapa, walaupun dengan orang yang belum pernah dikenal. Selain itu, anda juga mungkin akan bertemu dengan orang-orang dengan kultur yang sangat berbeda, dengan background yang jauh berbeda. Oleh karena itu, kita perlu menanamkan perasaan “Maklum” sejak dini.
Selain dari segi sosial, keadaan alam di Arab Saudi pun sangat berbeda. hawa panas yang jauh berbeda dengan indonesia dapat membuat anda kewalahan selama menunaikan ibadah haji maupun umroh.
2. Pengaruh Gadget dan Media Sosial
Di era digital ini, media sosial bagaikan pedang bermata dua bagi para jamaah haji dan umroh. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi sarana yang bermanfaat untuk berbagi informasi dan pengalaman tentang ibadah haji dan umroh. Jamaah dapat saling terhubung, berbagi tips dan pengetahuan, serta mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah inspiratif para jamaah lainnya.
Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sarana yang berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak. Gadget dan media sosial dapat mengalihkan fokus para jamaah dari ibadah, sehingga mereka lalai dari amalan-amalan penting yang seharusnya dilakukan. Tak jarang, media sosial juga menjadi tempat pamer ibadah, riya, dan sombong, yang justru dapat mengurangi nilai dan pahala ibadah.
Dalam beribadah, seharusnya kita merendahkan hati, menghilangkan segala kesombongan, dan fokus pada khusyuknya ibadah. Media sosial, jika digunakan dengan tidak bijak, justru dapat menumbuhkan sifat-sifat tercela tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi para jamaah untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan bijak selama menunaikan ibadah haji dan umroh.
Siasat dan Cara Menghadapi Godaan Selama haji dan Umroh
Setelah kita belajar tentang beberapa godaan yang mungkin akan kita hadapi selama menunaikan ibadah haji maupun umroh, kini saatnya kita belajar bagaimana menanggulanginya. Berikut pembahasan lengkapnya
Memperkuat Niat dan Iman
Niat yang ikhlas dan iman yang kuat bagaikan benteng kokoh yang melindungi para jamaah haji dan umroh dari godaan dan rintangan yang menghadang di Tanah Suci. Niat ikhlas menjadi landasan utama dalam setiap langkah ibadah, memastikan bahwa setiap amalan dilakukan semata-mata untuk meraih ridho Allah SWT. Iman yang kuat menjadi kompas penunjuk arah, menuntun jamaah untuk tetap fokus pada tujuan utama ibadah haji dan umroh, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hanya dengan niat yang ikhlas dan iman yang kuat, jamaah dapat melewati godaan-godaan tersebut. Ingatlah bahwa tujuan utama ibadah haji dan umroh bukanlah untuk berlibur atau mencari kesenangan duniawi, melainkan untuk meraih pahala dan ridho Allah SWT.
Memperbanyak Doa dan Dzikir
Doa merupakan senjata yang ampuh untuk melawan godaan dan rintangan. Jamaah haji dan umroh harus memperbanyak doa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari godaan dan rintangan serta diberi kekuatan untuk melaksanakan ibadah dengan baik.
Selain itu, ada baiknya kita mengucap dzikir dimanapun dan kapanpun selama menunaikan ibadah haji maupun umroh. Terutama membaca Talbiyah sebagai salah satu sunnah ibadah Haji maupun umroh. Cara ini dapat membuat kita lebih fokus dengan ibadah yang sedang kita kerjakan.
Memperbanyak Ibadah
Memperbanyak ibadah selama ibadah haji dan umroh dapat membantu jamaah haji dan umroh untuk fokus pada ibadah dan terhindar dari godaan dan rintangan. Ibadah yang dapat dilakukan antara lain adalah membaca Al-Qur’an, berzikir, dan membaca doa.
Menjaga Perilaku
Jamaah haji dan umroh harus menjaga perilaku mereka selama ibadah. Hal ini berarti mereka harus menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang, seperti bertengkar, berkata kotor, dan berjudi.
Mematuhi Aturan
Menunaikan ibadah haji dan umroh di Tanah Suci adalah anugerah yang luar biasa bagi umat Islam. Di tengah kesucian dan kekhusyukan ibadah, jamaah perlu memahami dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi dan oleh penyelenggara ibadah haji dan umroh. Hal ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran ibadah.
Aturan-aturan tersebut dibuat dengan tujuan untuk melindungi jamaah dari berbagai bahaya dan gangguan, serta untuk memastikan kelancaran ibadah bagi semua jamaah. Dengan mematuhi aturan, jamaah dapat fokus pada ibadah tanpa rasa khawatir dan terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu ibadah.
Penutup : Godaan Selama Haji dan Umroh dan cara menanggulanginya
Itulah beberapa godaan selama haji dan umroh serta cara menanggulanginya. Dengan mengenal beberapa godaan tersebut lebih awal, maka kita dapat lebih bersiap dengan segala yang akan kita hadapi kedepannya selama menunaikan ibadah ini.
Semoga pembahasan ini dapat memberikan manfaat untuk segenap pembaca.
Baca Juga : Persiapan Mental dan Spiritual sebelum Haji atau Umroh
Layanan Kami